Tahapan Hubungan Seksual
Versi Serat Nitimani
Agak berbeda
dengan pandangan seks di negara-negara Barat, seks dalam pandangan dunia Timur,
khususnya dalam filosofi Jawa, lebih dimaknai sebagai bentuk ritual. Bukan semata-mata dipandang dari bentuk
persenggamaannya, yang oleh dunia Barat justru diletakkan sebagai hal yang
penting. Seks dalam filosofi Jawa justru
dipandang sebagai proses ritual mengagungkan persenggamaan itu sendiri sebagai
wujud kehidupan yang paling luhur.
Oleh karena itu
literatur Jawa lebih banyak yang bertutur tentang pra senggama atau biasa
disebut foreplay. Sedangkan bentuk persenggamaannya sendiri
diserahkan pada pribadi masing-masing.
Selain itu juga
ditekankan tentang pentingnya para wanita untuk menjaga dan merawat dirinya
bagi keperluan persenggamaan. Itulah
sebabnya, pada zaman dulu wanita Jawa mempunyai kebiasaan untuk makan bunga
kenanga, agar tubuh dan keringat senantiasa harum semerbak meski selesai
bersenggama.
Tidak hanya
tubuh saja, rambut, pakaian hingga organ intim pun harus beraroma harum. Karena itu, wanita Jawa juga membiasakan
dirinya minum jamu tradisional.
Tak hanya
petunjuk-petunjuk bagi kaum wanita, bagi pria, ditekankan juga pengetahuan
untuk memberi sentuhan-sentuhan, sebab sentuhan mampu memberikan kontribusi
yang besar bagi proses persenggamaan.
Lewat sentuhan-sentuhan sesaat sebelum berhubungan seksual itulah nafsu
birahi dibangun dengan keharmonisan yang sangat selaras.
Sentuhan lembut
di tempat-tempat tertentu akan memberikan arti penting bagi terbukanya pintu
birahi, sehingga akan meledaklah gairah.
Kesalahan melakukan sentuhan awal bisa memunculkan masalah pada tahap
berikutnya, yaitu tahap persenggamaan.
Para pujangga
Jawa mengajarkan tata krama menuju puncak asmara termasuk setelah klimaks
terengkuh. Salah satunya yang terpapar
dan agung dan indah lewat Serat Nitimani.
Dalam kitab itu
disebutkan enam langkah yang harus ditempuh sebelum persenggamaan dilakukan,
sehingga bisa menghantarkan pencapaian orgasme yang maksimal dan membahagiakan
keduanya (pria dan wanita).
Langkah-langkah tersebut adalah:
1.
Asmara Nala
Sebuah proses awal yang menekankan pada terbukanya hati masing-masing
pasangan yang akan bercinta. Sebab
dengan terbukanya pintu hati merupakan tahapan penting bagi munculnya gairah
selanjutnya. Makin dalam cinta, makin
kuat birahi yang membutuhkan penyaluran.
2.
Asmara Tura
Rasa asmara yang lahir setelah melihat bentuk fisik, seperti mata, bibir,
rambut, dan lain-lain. Daya tarik visual
akan memberi arti lebih besar jika hati lebih terbuka lebih dulu.
3.
Asmara Turida
Daya tarik rasa asmara karena suara.
Orang yang piawai dalam bercinta akan selalu memilih dan memberdayakan
secara maksimal kata-kata indah dan romantis.
Sebab suara merdu, memikat, desahan yang romantis ataupun rengekan, akan
mampu menambah energi asmara. Karena
itu, selalu disarankan untuk memulai persetubuhan dengan senda gurau atau
saling merayu.
4. Asmaradana
Juga berarti sebagai ketertarikan karena pembicaraan. Tahapan asmara akan memuncak karena dorongan
saling berbagi rasa dalam perbincangan.
Pilihan kalimat-kalimat yang tepat akan mampu mendorong asmara hingga ke
puncak. Pujian yang dilontarkan akan
menembus hati, lebih-lebih jika hal itu dibarengi dengan ciuman di beberapa
bagian tubuh pasangan.
5.
Asmara Tantra
Diartikan juga karena ketertarikan karena pertautan fisik. Setelah pembicaraan mesra dan hangat
berlangsung, adegan kemudian berlanjut ke tahapan yang lebih tinggi dan panas,
seperti ciuman, berpelukan, dan lain-lain.
Jika ini sudah berlangsung, jangan buru-buru untuk melakukan aksi
penyerangan dengan melaksanakan persenggamaan.
Sebab, akan membawa pada hasil yang kurang maksimal.
Pada tahapan ini aroma tubuh juga harus benar-benar dijaga sebab bau
keringat yang berbaur dengan wewangian, akan menjadi daya dorong kemunculan
gairah. Sebab bau badan dipercaya banyak
orang memiliki kekuatan magis yang akan merangsang orang lain.
6.
Asmaragama
Daya tarik menuju persenggamaan atau juga puncak dari serangkaian “prosesi”
pembuka sebelumnya. Pada tahapan ini
sebaiknya pasangan pria tidak melakukan penetrasi dengan tergesa-gesa.
Mulailah untuk merangsang pasangan dengan menciumi beberapa bagian dari
tubuhnya. Bahkan para ahli katuranggan
mengungkapkan bahwa mencium alat kelamin wanita bukanlah hal yang jorok. Bahkan, hal itu bisa diartikan sebagai
penghormatan yang tinggi terhadap pasangan karena masing-masing diberi
kesempatan untuk menikmati wilayah yang paling dijaga oleh para wanita.
Kenapa menciumi wilayah tersebut disarankan? Para ahli berkeyakinan bahwa wanita memiliki
99 bagian dari kelezatan bersetubuh.
Salah satu puncaknya adalah alat kelamin itu sendiri, terutama di area
pinggirnya.
Puncaknya,
literatur Jawa juga menulis tentang cara mendapatkan keturunan yang baik. Berdasarkan tulisan pada “Serat Piwulang
Satruning Manungsa Sejati”, agar anak yang terlahir berbudi pekerti bersih,
maka seorang laki-laki wajib menjauhi tujuh larangan, yakni: berjudi, mabuk-mabukan,
melacur, mencemooh, mencuri, menghisap candu, dan makan tanpa perhitungan.
Siapkah Anda
menjalani kehidupan yang sehat, hangat, dan menggairahkan seperti petunjuk
luhur di atas?
(Disarikan dari berbagai sumber
terpilih)