Mulutmu adalah Pisaumu.
Mungkin tidak kita sadari bahwa diri kita selalu membawa senjata yang lebih tajam dari pisau operasi. Betapa sering lisan ini mengeluarkan kata-kata yang kita remehkan, padahal kata-kata itu bisa menceburkan kita ke dalam api neraka. Betapa sering lisan ini menusuk dan merobek hati orang lain, meskipun tanpa ada darah yang keluar tetapi membuat luka dalam yang menakutkan. Tidak sedikit peperangan yang berkobar karena lisan.
Persahabatan juga retak gara-gara lisan. Suami menghancurkan rumah tangga yang dibangun bertahun-tahun dengan lisannya. Istri merusak bahtera yang ditumpanginya karena salah ngomong. Anak durhaka kepada orang tuanya hanya karena ucapan "Ahh" dari lisannya. Abu Thalib sebagai paman Rasulullah pun akhirnya mati kafir karena lisannya tidak mau mengucapkan laa ilaha ilallah.
Selamat beraktivitas, semoga kita selalu sehat dan mampu melakukan kebajikan untuk menggapai keberkahan-Nya. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.
Kata Kunci untuk Artikel Ini
- surya sari enterprise
- cinta
- kasihsayang
- kebahagian
- motovasi
- inspirasi
- koreksi diri
- mawas diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar