SURYA SARI ENTERPRISE: April 2019

Selasa, 30 April 2019

NEGARA KULI


NEGARA KULI
       Sepertiga dari sekitar 570 ribu pekerja Indonesia di Malaysia sedang resah.  Persoalannya, mereka, para pendatang gelap yang bekerja sebagai buruh di Negeri jiran itu, harus segera pulang ke tanah air maksimal 31Juli 2004.  kalau tidak, hukuman pukulan tongkat atau denda Rp 24 juta tengah menunggunya.
       Saat ini diperkirakan lebih dari dua juta orang Indonesia (Tenaga Kerja Indonesia – TKI) mencari sesuap nasi di luar negeri.  Tujuan utamanya: Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Korea, Jepang, dan Arab Saudi.  Bidang kerjanya bisa dikatakan 99 persen adalah buruh, dan pembantu rumah tangga (PRT).
       Di Malaysia, TKI kebanyakan kerja di perkebunan dan konstruksi (bangunan).  Di Singapura, Taiwan, dan Hongkong, orang Indonesia yang kebanyakan wanita, lebih banyak yang menjadi PRT.  Di Arab Saudi mayoritas juga menjadi PRT, sebagian kecil di medis.  Di Jepang dan Korea banyak bekerja di pabrik-pabrik kecil.
       Total devisa yang bisa diperoleh dari mereka menurut Menakertrans sekitar 2,4 miliar dolar setahun.  Cukup besar untuk menambah kocek nasional.  Tapi jika dilihat dari jumlah tenaga kerjanya, tentu tidak imbang dengan orang asing yang bekerja di Indonesia yang jumlahnya diperkirakan 30 ribu orang tapi menghasilkan devisa dua kali lebih besar.
       Kenapa?  Karena yang kita kirim adalah pekerja yang mengandalkan kekuatan fisik.  Dalam kamus besar bahasa Indonesia, orang yang bekerja mengandalkan fisik dinamakan kuli.  Tanpa mengurangi rasa hormat kita pada keberanian para TKI merantau sehingga mampu menyumbang devisa, kita tetap prihatin bahwa martabat bangsa kita ikut runtuh.
       Jalan-jalanlah ke negara yang menjadi tujuan TKI di atas – terutama Malaysia.  Ketika mereka tahu bahwa Anda orang Indonesia, maka Anda akan mendapat sambutan yang nadanya merendahkan, meremehkan.  Kalaupun kita punya keterampilan tinggi, mereka pasti meragukan apa yang kita miliki.  Rupanya kita sudah terlanjur di cap sebagai bangsa kuli.
       Tapi, barangkali masih mending jika menjadi kuli di negara lain.  Lantaran kalau tidak hati-hati, kita pun akan terperangkap menjadi kuli di negeri sendiri.  Artinya, kita akan bekerja di Indonesia tapi juragannya adalah orang asing.  Mereka mengeduk kekayaan Indonesia untuk diambil ke negaranya.  Dan kita membantu mengeduk kekayaan itu.
       Liaht saja, bagaimana obral aset perusahaan swasta yang dikuasai negara dan juga BUMN kepada perusahaan asing.  Ingat kasus Cemex yang mengambil alih Semen Gresik, ataupun perkumpulan Guthrie Berhad dari Malaysia yang membeli jutaan hektar kebun kelapa sawit.  Belum lagi BCA yang jatuh ke asing juga.  Indosat, Telkomsel, serta Danamon dan BII yang dikuasai Temasek Singapura.
       Masalahnya, apakah pemimpin kita sadar bahwa kita sudah menyandang predikat sebagai bangsa kuli?  Tampaknya tidak.  Bahkan, para pemimpin kita pun berpikiran kuli.  Karena sebagaimana kuli, mereka bekerja untuk kepentingan sesaat, jangka pendek, tanpa visi.  Pernakah Anda mendengar para pemimpin mengajukan visinya mengenai mau dibawa kemana negeri berpenduduk 225 juta jiwa ini?  Mereka hanya sibuk mempertahankan kekuasaan dan memupuk harta.
       Lantas kita pun menjadi teringat pidato Bung Karno pada 17 Agustus 1963 yang intinya adalah jika Indonesia tidak hati-hati maka negara yang “Gemah Ripah Loh Jinawi” ini akan tetap menjadi negara kuli.  Een natie van koelies, en een kolie onder de naties” (negara kuli dan menjadi kuli bangsa lain).
       Jika kondisi kita tetap seperti sekarang, dengan para pemimpin yang tidak memikirkan rakyat, dengan pemimpin yang tidak mempunyai visi, dengan pemimpin yang hanya bisa menyalahkan orang lain tanpa bisa bercermin diri, maka kekhawatiran Bung Karno itupun akan terjadi.  Kita total menjadi negara kuli.
       *Artikel ini ditulis saat ratusan ribu TKI terusir dari Malaysia karena tidak memiliki surat legal.  Pada 2004 sudah jutaan TKI ilegal di Malaysia dan sebagian sudah dipulangkan ke Indonesia bulan Oktober-Nopember 2004 menjelang lebaran.

Di sadur dari:
 Kitab Negara Kuli (Apa lagi yang kita punya?)
Karya Anif Punto Utomo  

      

Embun Pagi, Postingan WA Jum’at, 10/05/18 07.28



Orang yang buta mata hatinya itu adalah orang yang tidak bisa melihat kebenaran. Melihat benda alam dengan mata fisik. Mata fisik bisa melihat, bila dibantu dengan adanya cahaya. Mata fisik normal, jika tidak ada cahaya, maka tidak bisa melihat. Mata fisik buta, walau ada cahaya, maka tetap tidak bisa melihat. Mata fisik normal dan ada cahaya, baru bisa melihat benda. Melihat kebenaran itu dengan mata hati. Mata hati bisa melihat, bila dibantu dengan adanya cahaya Ilahi. Mata hati normal, jika tidak ada cahaya Ilahi, tidak bisa melihat. Mata hati buta, walau ada cahaya Ilahi, tetap tidak bisa melihat. Mata hati hidup, ada cahaya Ilahi, baru bisa melihat kebenaran. Cinta dunia atau sibuk urusan dunia, membuat buta mata hatinya. Dzikir, mendekatkan diri pada Tuhan, membuat hidup mata hatinya. Buta mata hati, akan mendatangkan kerugian dunia dan akhirat.

Selamat beraktivitas, semoga kita semua selalu sehat serta mampu mensyukuri nikmat dan karunia-Nya. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.







Kata Kunci untuk Artikel Ini

  • surya sari enterprise
  • cinta
  • kasihsayang
  • kebahagian
  • motovasi
  • inspirasi
  • koreksi diri
  • mawas diri

Senin, 29 April 2019

Aplikasi VPN Gratis Terbaik untuk PC

Ilustrasi VPN

Pengertian

Dalam website wikipedia, VPN adalah, "Jaringan pribadi virtual (bahasa Inggris: virtual private network) memperluas jaringan pribadi hingga ke jaringan publik, dan memberikan kemampuan bagi pengguna untuk mengirimkan dan menerima data sepanjang jaringan publik atau jaringan bersama seakan-akan komputer pengguna tersebut berhubungan dalam jaringan pribadi." Aplikasi yang berjalan melintasi VPN dapat memanfaatkan fungsi, keamanan, dan manajemen jaringan pribadi.

Bagi siapapun yang berselancar di Internet, keselamatan dan keamanan pribadi merupakan salah satu hal paling penting yang selalu ada di benak mereka.
Beberapa orang memilih untuk download software VPN  atau Virtual Private Network untuk PC/ laptop dan perangkat mobile. VPN merupakan sebuah teknologi yang menambahkan lapisan keamanan tambahan agar data kamu tidak di akses oleh pembobol ketika kamu sedang browsing atau bermain game di Internet.


Alasan mengapa harus menggunakan vpn daripada koneksi biasa adalah jangkauan jaringan lokal yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan menjadi luas sehingga perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya di daerah lain, biaya operasional perusahaan juga akan berkurang ketika menggunakan VPN, media internet telah menyebar di seluruh dunia, karena Internet digunakan sebagai media komunikasi publik yang terbuka, dapat membuka situs yang diblokir, menjelajahi Internet tanpa dilacak IP asli yang dapat kita amankan dari peretas, keamanan informasi yang kami terima atau kirim sangat aman karena datanya dienkripsi VPN 128 bit / 1024 bit, kecepatan internet lebih cepat dan lebih stabil dll.

Dengan VPN Anda dapat :

  1. Enkripsi data ganda
  2. Server Superfast
  3. Perlindungan Seumur Hidup
  4. Bandwidth Tidak Terbatas
  5. Amankan semua koneksi
  6. Anonimkan aktivitas Anda
  7. Perlindungan Super Data
  8. Buka Blokir Konten

Salah satu implementasi teknologi VPN yang paling populer, OpenVPN adalah solusi open source untuk membuat Virtual Private Network (VPN).  OpenVPN menggunakan protokol yang disesuaikan untuk mencapai konektivitas yang aman, menggunakan SSL (Secure Socket Layer) untuk proses keamanan. Banyak penyedia VPN menawarkan OpenVPN sebagai protokol pilihan, dan alasan untuk ini banyak.

Untuk bisa menggunakan VPN menggunakan OpenVPN, Anda harus mendapatkan akses ke server OpenVPN yang banyak disediakan oleh penyedia layanan VPN secara GRATIS. Salah satu penyedia layanan yang kami rekomendasikan dan selalu menjadi favorit kami adalah adalah TcpVPN.com. Selain situs tersebut kamu bisa mencarinya di google dengan menggunakan keyword “free openvpn” atau “free PPTP VPN“.

Urutan kerja OpenVPN :

  1. Download aplikasi OpenVPN atau Anda bisa mengunjungi situs TCP VPN
  2. Instal hasil download Anda











Kata Kunci untuk Artikel Ini :

  • aplikasi vpn gratis terbaik untuk PC
  • aplikasi vpn gratis terbaik untuk laptop
  • aplikasi vpn gratis terbaik untuk smartphone
  • virtual private network (vpn)
  • virtual private network
  • vpn
  • vpn gratis
  • vpn free
  • vpn terbaik
  • vpn berkualitas
  • surya sari enterprise
  • surya
  • sari
  • enterprise
  • jaringan pribadi virtual

Embun Pagi, Postingan WA Kamis, 09/05/18 06.44



Banyak orang normal matanya, tetapi buta mata hatinya. Mereka bisa melihat semua peluang usaha atau sumber keuangan, tetapi hatinya tidak bisa melihat. Mereka tidak bisa melihat mana yang halal, mana yang haram. Banyak orang normal matanya, tetapi buta mata hatinya. Mereka bisa melihat wanita cantik, tetapi tidak bisa melihat mana wanita mulia, mana wanita yang hina. Banyak orang normal matanya, tetapi buta mata hatinya. Mereka bisa melihat barang yang bagus dan barang jelek, tetapi tidak bisa membedakan mana yang nikmat, mana yang laknat. 

Selamat beraktivitas, semoga kita semua selalu sehat dan medapatkan keberkahan dari usaha yang kita lakukan. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.







Kata Kunci untuk Artikel Ini

  • surya sari enterprise
  • cinta
  • kasihsayang
  • kebahagian
  • motovasi
  • inspirasi
  • koreksi diri
  • mawas diri

Minggu, 28 April 2019

Embun Pagi, Postingan WA Rabu, 08/05/18 07.02



Terkadang yang disebut keberanian itu adalah kesabaran untuk bertahan sedikit lebih lama. Cobalah untuk bertahan dalam keikhlasan untuk mencoba lagi dengan lebih baik. Kesabaran memang tidak menjamin perubahan, tapi tidak ada perubahan baik yang bisa dicapai tanpa kesabaran, maka bersabarlah sebentar. 

Selamat beraktivitas, semoga kita semua selalu sehat dan mampu mensyukuri semua nikmat karunia-Nya. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.







Kata Kunci untuk Artikel Ini

  • surya sari enterprise
  • cinta
  • kasihsayang
  • kebahagian
  • motovasi
  • inspirasi
  • koreksi diri
  • mawas diri

Sabtu, 27 April 2019

Embun Pagi, Postingan WA Selasa, 07/05/18 07.00



Halangan pertama dalam mencapai pengertian yang baik adalah dugaan buruk. Jangan berprasangka buruk, terhadap diri sendiri, terhadap orang lain, terhadap kehidupan, dan terutama jangan berprasangka buruk terhadap Tuhan. Kita tidak mungkin mencapai pengertian yang baik tentang diri kita dan maksud kehidupan kita, jika dugaan dan prasangka kita tidak baik. Berprasangkalah yang baik, lalu pelajari dan siapkan yang baik-baik, lalu lakukanlah dengan sebaik-baiknya. Kita masih mungkin salah, tapi salah dengan cara yang mendekatkan kita kepada ketepatan dan keberhasilan. Prasangka baik akan menjernihkan pikiran dan meringankan beban di hati kita, dan melapangkan jalan naik kehidupan ini. 

Selamat beraktivitas, semoga kita semua selalu sehat dan medapatkan hikmah ayah segala cobaan, karunia, dan kasih sayang-Nya. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.







Kata Kunci untuk Artikel Ini

  • surya sari enterprise
  • cinta
  • kasihsayang
  • kebahagian
  • motovasi
  • inspirasi
  • koreksi diri
  • mawas diri

Jumat, 26 April 2019

Embun Pagi, Postingan WA Senin, 06/05/18 06.35



Bergerak itu hijrah (pindah) dari maksiat ke beribadat. Hijrah itu memberi peluang sukses. Siapapun yang mau bergerak hijrah akan mudah rezekinya. Di negeri sendiri bisa saja hujan batu di negeri orang hujan emas. Silaturahmi itu penyebab menjadi kaya. Dengan silaturahmi gerak menjumpai saudaranya, Allah akan membukakan pintu rezeki dari bumi dan langit. 

Selamat beraktivitas, semoga kita selalu sehat dan mampu berhikmah atas segala karunia dan kasih sayang-Nya. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.







Kata Kunci untuk Artikel Ini

  • surya sari enterprise
  • cinta
  • kasihsayang
  • kebahagian
  • motovasi
  • inspirasi
  • koreksi diri
  • mawas diri

Kamis, 25 April 2019

10 Cara menjadi kaya Ala Tionghoa


10 Cara menjadi kaya Ala Tionghoa
       Karena menjadi kaya paling penting bagi orang Tionghoa, maka bila mereka berdoa memohon sesuatu, urutan pertamanya adalah rezeki.  Berbagai cara pun dilakukan untuk mencapainya.  Apakah cara-cara itu?

       Di sebuah kampung di pinggiran utara kota Magelang, tinggal satu keluarga Tionghoa.  Kehidupan mereka sangat bersahaja, bila tidak boleh dibilang miskin.  Melihat rumah dan pekerjaan sepasang suami-istri penghuninya, kesan kedua mungkin lebih tepat.  Rumah mereka terbuat dari gedek – anyaman bambu – yang sudah berlubang di sana-sini.  Kambing pun bisa masuk, demikian orang-orang sekitar menggambarkan keadaan rumah tersebut.

       Sedang pekerjaan mereka, hanya mengumpulkan kaleng bekas yang kemudian dibuat sebagai bahan mainan anak-anak.  Mau tahu apa yang mereka makan sehari-hari?  Kerak nasi!  Kerak, yang oleh orang jawa disebut intip ini, mereka beli sekedarnya dari penduduk sekitar.  Setelah dicuci dan dijemur kering hingga menyerupai beras kembali, kerak ini kemudian ditanak dan dimakan.

       Namun, ada satu hal yang mengherankan warga sekitar mengenai kehidupan keluarga Tionghoa tersebut.  Meski hidup sangat sederhana, 3 anak mereka tetap bisa sekolah.  Bahkan yang terbesar sudah di SMA.  Saat keheranan warga masih terhenti di dalam hati, mereka malah mendapat kejutan yang lebih besar.

       Tiba-tiba saja, rumah keluarga Tionghoa yang compang-camping tersebut, dirobohkan.  Bukan digusur, tapi dibangun menjadi rumah tingkat yang cukup mewah.  Dan salah satu ruang bawahnya dijadikan toko kelontong yang sangat lengkap, bak sebuah minimarket.  Sebuah mobil keluaran terbaru pun menghiasi rumah megah tersebut.  Warga sekitar pun bertanya, bagaimana keluarga Tionghoa tersebut bisa berubah drastis?

       Bukan tuyul atau pesugihan pesugihan yang lain ternyata.  Selidik punya selidik, perubahan yang terjadi pada keluarga Tionghoa itu karena kekayaan yang mereka kumpulkan sedikit demi sedikit.  Meski penghasilan tidak seberapa, mereka panda berhemat dan menyisihkan hasil kerja kerasnya untuk ditabung.

       Kejadian di tahun 1970-an tersebut sebenarnya bukan hal yang terlalu mengherankan.  Hal seperti ini kerap terjadi pada para perantau-perantau Tionghoa di Indonesia.  Prinsip dan cara hidup yang mereka terapkan memungkinkan untuk itu.  Sejak masih anak-anak mereka dididik untuk mengejar kekayaan dan kemakmuran material meski tidak sepenuhnya meninggalkan pemahaman kekayaan spiritual dan budi pekerti.

       Dalam buku Resep Kaya Ala Tionghoa – Kiat Sukses Secara Finansial  disebutkan, bagi mereka, memiliki uang itu penting, meski tidak harus mengabaikan artikulasi spiritual dan sosial.  Hampir segala sesuatu diukur berdasarkan nilai uang.  Bila orang Tionghoa berdoa meminta sesuatu, maka urutan pertamanya adalah meminta rezeki, baru kemudian kesehatan dan lain-lain.

       Untuk menjadi kaya, menurut buku tersebut, orang Tionghoa mempunyai 10 cara mencapainya:  bekerja keras, berhemat, menahan diri, memilih berdagang, berhati-hati, menabung, menghindari berhutang, bercita-cita, ingat anak cucu, dan never say no, adalah 10 ways of life  tersebut!

Bekerja Keras
          Prinsip bekerja keras sebenarnya tidak hanya dimiliki oleh orang-orang Tionghoa saja.  Kelompok manusia lain pun menerapkan prinsip ini.  Namun, orang Tionghoa memiliki ciri-ciri atau tekanan tersendiri dalam menerapkan prinsip ini.  Ciri-ciri tersebut adalah bekerja lebih lama, bekerja lebih maksimal, bekerja untuk esok, bekerja tanpa henti, dan bekerja apa saja.

       Bekerja lebih lama artinya dalam hitungan satuan waktu, mereka bekerja lebih lama daripada orang lain.  Misalnya toko orang Tionghoa buka lebih lama daripada toko sebelah yang bukan milik orang Tionghoa.  Atau toko orang Tionghoa tetap buka pada hari libur.  Sedang bekerja tanpa henti dan bekerja lebih maksimal dapat diartikan bagaimana seorang Tionghoa yang selesai melakukan pekerjaan, melanjutkannya dengan pekerjaan lain, bahkan dengan mengurangi waktu istirahat atau rekreasinya.

       Bekerja lebih baik bisa bermakna lebih efisien, lebih rapi, dan lebih besar margin labanya.  Bekerja untuk esok mempunyai arti melakukan pekerjaan esok hari pada hari ini.  Orang Tionghoa suka bekerja guna mempersiapkan kebutuhan esok sekaligus pada hari ini, sehingga tidak berhenti bila belum mendapatkan hasil lebih untuk jatah besok.  Sedang bekerja apa saja berarti melakukan apa pun pekerjaan termasuk pekerjaan-pekerjaan yang ditolak oleh orang lain, seperti mengelola pupuk kandang atau mengumpulkan sisa-sisa makanan untuk pakan ternak.

Berhemat
       Cara yang kedua adalah berhemat.  Prinsip ini mengajarkan agar senantiasa berhitung atau mengendalikan diri dalam pengeluaran.  Apa yang dipunyai sekarang adalah hasil berhemat kemarin.  Logikanya, tak ada gunanya mencari lebih bila kemudian juga berbelanja lebih.  Selain bisa menjadikan kaya, cara ini juga bisa untuk memuliakan generasi berikutnya.  Juga supaya tidak menyusahkan orang lain, karena apa yang kita butuhkan selalu tersedia dari hasil penghematan tersebut.  Berhemat juga mempunyai makna memupuk modal demi membesarkan usaha.

Menahan diri
       Way of life  ketiga adalah menahan diri.  Menahan diri untuk tidak hidup konsumtif, tidak memanjakan tubuhnya.  Dalam dunia modern yang cenderung konsumtif, orang Tionghoa tidak akan terbebani rasa gengsi bila tidak bisa tampil modis misalnya.  Bekerja dengan kaos singlet, celana gombrang, atau daster bukan menjadi masalah bagi mereka.  Dampaknya, mereka bisa menahan diri terhadap keinginan membeli barang baru, sampai uang terkumpul hingga dapat membeli secara tunai dan dapat harga termurah.

Memilih berdagang
       Kebanyakan orang Tionghoa mempunyai semboyan lebih baik menjadi tauke (bos) kecil daripada menjadi kuli di perusahaan besar.  Inilah yang mendasari mereka untuk memilih berdagang sebagai way of life-nya.  Berdagang memang berisiko daripada makan gaji, tapi kemungkinan untuk kaya pun jauh lebih besar.  Di samping itu juga bisa mendorong seseorang untuk mandiri karena dituntut  untuk bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil.  Dengan alasan-alasan itu, tak heran bila usaha-usaha yang dirintis orang Tionghoa banyak menemui keberhasilan.  Meskipun sebenarnya orang-orang Tionghoa generasi lama memilih berdagang juga karena have nothing to loose, sebab hanya mengandalkan modal dengkul.  Selain memilih berdagang sebagai alternatif bila tidak memiliki keahlian.

Berhati-hati
       Berhati-hati juga menjadi way of life  orang-orang Tionghoa, terutama mereka yang menjadi minoritas di perantauan.  Pengalaman-pengalaman buruk ketika berdagang, seperti dirampok, barang rusak dalam gudang, barang kurang nilainya karena cacat akibat penyimpanan yang salah, dirongrong petugas pajak, atau perubahan politik moneter yang menyebabkan nilai uang merosot, menjadi penyebabnya.  Sikap hati-hati, yang muncul dari pengalaman-pengalaman buruk tersebut, tercermin dalam perilaku-perilaku: melindungi usaha atau toko secara maksimal, mengendalikan permintaan atau pemasokan, menyimpan barang dengan baik, menjaga rasio uang dan barang, memperjuangkan status hukum, dan mewaspadai perubahan iklim politik.

Menabung
       Menabung, way of life  yang membuat kaya keenam, tentu erat kaitannya dengan prinsip bekerja keras, berhemat, dan menahan diri.  Menurut resep kaya..., logikanya sangat sederhana: sekecil apa pun penghasilan jika dipaksakan ditabung pasti ada hasilnya.  Sebaliknya, sebesar apa pun penghasilan, bila tidak menabung tentu tidak akan kaya.  Bila diimbangi dengan kerja keras untuk mendapatkan hasil lebih, berhemat dalam membelanjakan uang, dan menahan diri untuk tidak konsumtif, tentu cepat membuat orang menjadi kaya.

Menghindari Berhutang
       Untuk menjadi kaya, orang Tionghoa juga berusaha keras menghindari berhutang.  Terutama bila hutang tersebut melebihi aset yang dimiliki.  Berhutang seperti ini ibarat membebani perahu yang kita tumpangi melebihi kekuatan angkutnya.  Cepat atau lambat akan tenggelam.  Berhutang juga menunjukkan bila seseorang sedang terkena masalah meski tujuannya untuk membesarkan usaha.  Maka, bila terpaksa berhutang, orang Tionghoa pertama-tama akan berpaling pada anggota keluarga sendiri.

Bercita-cita
       Way of life  yang membuat kaya selanjutnya adalah bercita-cita.  Cita-cita orang Tionghoa umumnya menjadi kaya, kemudian baru menjadi dokter, pilot, atau jenderal.  Dan ketika menjadi dokter, dokter kaya; jadi pilot, pilot kaya; jadi jenderal, jenderal kaya.  Setelah kaya, orang Tionghoa bercita-cita atau mendambakan umur panjang dan mendapat kebahagiaan.

Ingat anak cucu
       Selanjutnya adalah ingat anak cucu.  Orang-orang Tionghoa yang bekerja keras membanting tulang, kebanyakan berdasar keinginan untuk membuat kehidupan yang lebih baik bagi anak cucunya.  Maka keturunan menjadi sangat penting dalam keluarga Tionghoa.  Pada satu sisi orang Tionghoa rela membanting tulang demi kebahagiaan anak cucu, di sisi lain keturunan dibutuhkan untuk menyokong bisnis yang susah payah mereka rintis.

Never say no
       Terakhir, untuk menjadi kaya, orang Tionghoa memegang prinsip never say no  atau menghindari berkata tidak.  Maksudnya, orang Tionghoa akan menerima apa pun permintaan atau order yang diberikan kepadanya, meski sebenarnya dia tidak memiliki barang yang dipesan.  Tentu bila pesanan itu bisa mendatangkan keuntungan atau laba yang cukup besar.

       Sebuah teladan dari way of life  ini adalah seorang penganggur Tionghoa yang nekad memasang iklan di sebuah koran untuk menerima pesanan amplop berkop nama dan alamat pribadi.  Padahal dia tidak mempunyai kemampuan untuk itu.  Ide ini didapat setelah membaca sebuah majalah sepintas lalu.  Pertimbangannya, kalau toh tidak ada yang pesan, ia hanya rugi sebesar uang pasang iklan.  Tak disangka, ternyata banyak pesanan yang datang.  Dia pun mengoper pekerjaan ini ke percetakan-percetakan terdekat.  Dari keberaniannya memulai sesuatu dan menerima permintaan ini, kemudian anak muda Tionghoa itu sukses, hingga memiliki mesin cetak sendiri.


vœœ
Samudera Pasifik, 02/03/2006. Ditulis kembali oleh pakne WSR


Embun Pagi, Postingan WA Minggu, 05/05/18 07.49



Ayo terus bergerak maju! Manusia itu harus gerak untuk ibadah. Manusia itu harus gerak untuk beramal. Manusia itu akan gerak menuju akherat. Manusia itu akan gerak menuju Allah. Air yang gerak itu sehat, lebih sehat daripada air yang diam. Ikan yang hidup di air mengalir itu sehat karena banyak oksigen. Udara yang gerak itu sehat, lebih sehat dari udara yang diam. Orang yang hidup dengan udara segar itu akan sehat dan kuat. Mesin yang gerak itu akan lancar dan tahan lama. Mesin yang diam itu mudah macet dan mudah rusak. Orang yang gerak itu sehat, kuat, awet muda, dan panjang usia. Orang yang diam itu tidak sehat, lemah, mudah jatuh sakit.

Selamat beraktivitas, semoga kita semua selalu sehat dan mampu berhikmah atas segala karunia dan kasih sayang-Nya. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.







Kata Kunci untuk Artikel Ini

  • surya sari enterprise
  • cinta
  • kasihsayang
  • kebahagian
  • motovasi
  • inspirasi
  • koreksi diri
  • mawas diri

Rabu, 24 April 2019

Embun Pagi, Postingan WA Sabtu, 04/05/18 07.14



Saudaraku...... 

Hidup itu gerak, hidup itu tidak diam. Hidup itu gerak dan gerak itu insyaallah sehat. Hidup itu gerak, dengan gerak kita panjang umur. Hidup itu gerak, dan gerak itu untuk beramal. Hidup itu gerak, dan gerak untuk melakukan yang bermanfaat. Hidup itu gerak, dengan gerak itu insyaallah panjang umur. Alam itu gerak. Tata surya itu gerak. Semua makhluk itu gerak. Kehidupan itu gerak. Manusia itu gerak. Darah daging itu gerak. Syaraf itu gerak. Pencernaan itu gerak. Dan gerak itu hidup alamiah, maka kurangi diam, mandeg, apalagi menunda perubahan untuk menuju kebaikan.

Selamat beraktivitas, semoga kita semua selalu sehat dan mampu berhikmah atas segala karunia dan kasih sayang-Nya. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.







Kata Kunci untuk Artikel Ini

  • surya sari enterprise
  • cinta
  • kasihsayang
  • kebahagian
  • motovasi
  • inspirasi
  • koreksi diri
  • mawas diri

Selasa, 23 April 2019

Tahapan Hubungan Seksual Versi Serat Nitimani


Tahapan Hubungan Seksual
Versi Serat Nitimani

       Agak berbeda dengan pandangan seks di negara-negara Barat, seks dalam pandangan dunia Timur, khususnya dalam filosofi Jawa, lebih dimaknai sebagai bentuk ritual.  Bukan semata-mata dipandang dari bentuk persenggamaannya, yang oleh dunia Barat justru diletakkan sebagai hal yang penting.  Seks dalam filosofi Jawa justru dipandang sebagai proses ritual mengagungkan persenggamaan itu sendiri sebagai wujud kehidupan yang paling luhur.
       Oleh karena itu literatur Jawa lebih banyak yang bertutur tentang pra senggama atau biasa disebut foreplay.  Sedangkan bentuk persenggamaannya sendiri diserahkan pada pribadi masing-masing.
       Selain itu juga ditekankan tentang pentingnya para wanita untuk menjaga dan merawat dirinya bagi keperluan persenggamaan.  Itulah sebabnya, pada zaman dulu wanita Jawa mempunyai kebiasaan untuk makan bunga kenanga, agar tubuh dan keringat senantiasa harum semerbak meski selesai bersenggama.
       Tidak hanya tubuh saja, rambut, pakaian hingga organ intim pun harus beraroma harum.  Karena itu, wanita Jawa juga membiasakan dirinya minum jamu tradisional.
       Tak hanya petunjuk-petunjuk bagi kaum wanita, bagi pria, ditekankan juga pengetahuan untuk memberi sentuhan-sentuhan, sebab sentuhan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi proses persenggamaan.  Lewat sentuhan-sentuhan sesaat sebelum berhubungan seksual itulah nafsu birahi dibangun dengan keharmonisan yang sangat selaras.
       Sentuhan lembut di tempat-tempat tertentu akan memberikan arti penting bagi terbukanya pintu birahi, sehingga akan meledaklah gairah.  Kesalahan melakukan sentuhan awal bisa memunculkan masalah pada tahap berikutnya, yaitu tahap persenggamaan.
       Para pujangga Jawa mengajarkan tata krama menuju puncak asmara termasuk setelah klimaks terengkuh.  Salah satunya yang terpapar dan agung dan indah lewat Serat Nitimani.
       Dalam kitab itu disebutkan enam langkah yang harus ditempuh sebelum persenggamaan dilakukan, sehingga bisa menghantarkan pencapaian orgasme yang maksimal dan membahagiakan keduanya (pria dan wanita).  Langkah-langkah tersebut adalah:
1.   Asmara Nala
Sebuah proses awal yang menekankan pada terbukanya hati masing-masing pasangan yang akan bercinta.  Sebab dengan terbukanya pintu hati merupakan tahapan penting bagi munculnya gairah selanjutnya.  Makin dalam cinta, makin kuat birahi yang membutuhkan penyaluran.

2.   Asmara Tura
Rasa asmara yang lahir setelah melihat bentuk fisik, seperti mata, bibir, rambut, dan lain-lain.  Daya tarik visual akan memberi arti lebih besar jika hati lebih terbuka lebih dulu.

3.   Asmara Turida
Daya tarik rasa asmara karena suara.  Orang yang piawai dalam bercinta akan selalu memilih dan memberdayakan secara maksimal kata-kata indah dan romantis.  Sebab suara merdu, memikat, desahan yang romantis ataupun rengekan, akan mampu menambah energi asmara.  Karena itu, selalu disarankan untuk memulai persetubuhan dengan senda gurau atau saling merayu.

4. Asmaradana
Juga berarti sebagai ketertarikan karena pembicaraan.  Tahapan asmara akan memuncak karena dorongan saling berbagi rasa dalam perbincangan.  Pilihan kalimat-kalimat yang tepat akan mampu mendorong asmara hingga ke puncak.  Pujian yang dilontarkan akan menembus hati, lebih-lebih jika hal itu dibarengi dengan ciuman di beberapa bagian tubuh pasangan.

5.   Asmara Tantra
Diartikan juga karena ketertarikan karena pertautan fisik.  Setelah pembicaraan mesra dan hangat berlangsung, adegan kemudian berlanjut ke tahapan yang lebih tinggi dan panas, seperti ciuman, berpelukan, dan lain-lain.  Jika ini sudah berlangsung, jangan buru-buru untuk melakukan aksi penyerangan dengan melaksanakan persenggamaan.  Sebab, akan membawa pada hasil yang kurang maksimal.
Pada tahapan ini aroma tubuh juga harus benar-benar dijaga sebab bau keringat yang berbaur dengan wewangian, akan menjadi daya dorong kemunculan gairah.  Sebab bau badan dipercaya banyak orang memiliki kekuatan magis yang akan merangsang orang lain.

6.   Asmaragama
Daya tarik menuju persenggamaan atau juga puncak dari serangkaian “prosesi” pembuka sebelumnya.  Pada tahapan ini sebaiknya pasangan pria tidak melakukan penetrasi dengan tergesa-gesa.
Mulailah untuk merangsang pasangan dengan menciumi beberapa bagian dari tubuhnya.  Bahkan para ahli katuranggan mengungkapkan bahwa mencium alat kelamin wanita bukanlah hal yang jorok.  Bahkan, hal itu bisa diartikan sebagai penghormatan yang tinggi terhadap pasangan karena masing-masing diberi kesempatan untuk menikmati wilayah yang paling dijaga oleh para wanita.
Kenapa menciumi wilayah tersebut disarankan?  Para ahli berkeyakinan bahwa wanita memiliki 99 bagian dari kelezatan bersetubuh.  Salah satu puncaknya adalah alat kelamin itu sendiri, terutama di area pinggirnya.

       Puncaknya, literatur Jawa juga menulis tentang cara mendapatkan keturunan yang baik.  Berdasarkan tulisan pada “Serat Piwulang Satruning Manungsa Sejati”, agar anak yang terlahir berbudi pekerti bersih, maka seorang laki-laki wajib menjauhi tujuh larangan, yakni: berjudi, mabuk-mabukan, melacur, mencemooh, mencuri, menghisap candu, dan makan tanpa perhitungan.
       Siapkah Anda menjalani kehidupan yang sehat, hangat, dan menggairahkan seperti petunjuk luhur di atas?

(Disarikan dari berbagai sumber terpilih)

Embun Pagi, Postingan WA Jum’at, 03/05/18 07.56



Ada suara yg tidak terdengar oleh telinga, itulah suara hati. Ada bentuk yang tidak terlihat oleh mata, itulah pikiran. Ada aroma yang tidak tercium oleh hidung, itulah kebajikan. Ada rasa yang tidak terkecap oleh lidah, itulah ketulusan. Ada sentuhan yang tidak teraba oleh kulit, itulah kasih sayang. Ada kondisi batin yang tidak terpikir oleh otak, itulah kesadaran. 

Selamat beraktivitas, semoga kita semua selalu sehat dan mampu menggapai keberkahan-Nya. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.








Kata Kunci untuk Artikel Ini

  • surya sari enterprise
  • cinta
  • kasihsayang
  • kebahagian
  • motovasi
  • inspirasi
  • koreksi diri
  • mawas diri

Senin, 22 April 2019

Embun Pagi, Postingan WA Kamis, 02/05/18 07.16



Allah merahasiakan masa depan agar kita berprasangka baik, berencana yang baik, berusaha yang terbaik, serta bersyukur dan bersabar. Berikhtiar dan berdoa adalah kunci pembuka sukses yang kita dambakan. 

Selamat beraktivitas, semoga atas kehendak-Nya kita semua selalu sehat dan menggapai apa yang kita impikan. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.







Kata Kunci untuk Artikel Ini

  • surya sari enterprise
  • cinta
  • kasihsayang
  • kebahagian
  • motovasi
  • inspirasi
  • koreksi diri
  • mawas diri

Minggu, 21 April 2019

Embun Pagi, Postingan WA Rabu, 01/05/18 07.30



Sabar dan berserah diri kepada Allah setelah berusaha dan berdoa adalah jalan terbaik dalam mengarungi hidup ini. Allah menjadikan kehidupan di dunia ini tampak rumit dan keruh merupakan bagian dari kasih sayang-Nya, sehingga manusia tidak betah dan tidak merasa tenang tinggal di dalamnya. Allah menggiring kita dengan berbagai cobaan dan ujian, sehingga kita akan merasa rindu dengan kenikmatan abadi di kampung akhirat dan berada di sisi-Nya untuk selamanya. 

Selamat beraktivitas, semoga kita semua selalu sehat dan mampu berhikmah atas segala karunia kasih dan sayang-Nya. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.







Kata Kunci untuk Artikel Ini

  • surya sari enterprise
  • cinta
  • kasihsayang
  • kebahagian
  • motovasi
  • inspirasi
  • koreksi diri
  • mawas diri

Sabtu, 20 April 2019

Embun Pagi, Postingan WA Selasa, 30/04/18 06.37



Pada awalnya, semua orang bangga pada pilihannya, tetapi pada akhirnya, tidak semua orang setia pada pilihannya. Saat ia sadar bahwa yang dipilih mungkin tidak sepenuhnya seperti yang diimpikan, karena yang tersulit dalam hidup ini bukanlah memilih, tapi bertahan pada pilihan. Sedikit waktu mungkin sudah cukup untuk menentukan pilihan, tetapi untuk bertahan pada pilihan tersebut, mungkin harus menghabiskan sisa usia yang dimiliki.

Selamat beraktivitas, semoga kita semua selalu sehat dan mampu melakukan kebajikan untuk menggapai keridhoan-Nya. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.







Kata Kunci untuk Artikel Ini

  • surya sari enterprise
  • cinta
  • kasihsayang
  • kebahagian
  • motovasi
  • inspirasi
  • koreksi diri
  • mawas diri

Jumat, 19 April 2019

Embun Pagi, Postingan WA Senin, 29/04/18 05.33



Mulutmu adalah Pisaumu. 

Mungkin tidak kita sadari bahwa diri kita selalu membawa senjata yang lebih tajam dari pisau operasi. Betapa sering lisan ini mengeluarkan kata-kata yang kita remehkan, padahal kata-kata itu bisa menceburkan kita ke dalam api neraka. Betapa sering lisan ini menusuk dan merobek hati orang lain, meskipun tanpa ada darah yang keluar tetapi membuat luka dalam yang menakutkan. Tidak sedikit peperangan yang berkobar karena lisan. 

Persahabatan juga retak gara-gara lisan. Suami menghancurkan rumah tangga yang dibangun bertahun-tahun dengan lisannya. Istri merusak bahtera yang ditumpanginya karena salah ngomong. Anak durhaka kepada orang tuanya hanya karena ucapan "Ahh" dari lisannya. Abu Thalib sebagai paman Rasulullah pun akhirnya mati kafir karena lisannya tidak mau mengucapkan laa ilaha ilallah. 

Selamat beraktivitas, semoga kita selalu sehat dan mampu melakukan kebajikan untuk menggapai keberkahan-Nya. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.







Kata Kunci untuk Artikel Ini

  • surya sari enterprise
  • cinta
  • kasihsayang
  • kebahagian
  • motovasi
  • inspirasi
  • koreksi diri
  • mawas diri

Kamis, 18 April 2019

Laut: ancaman dan peluang


Laut: ancaman dan peluang
Oleh: Budiono Kartohadiprodjo*

       Keberadaan geografis Indonesia memang strategis.  Terletak di antara dua benua dan dua samudra, dengan tiga pintu masuk – Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok – telah menempatkan negeri ini berada pada posisi penting dalam perdagangan dan keamanan global.  Posisi ini dapat membawa bangsa ini menjadi paling berpengaruh pada politik dan ekonomi dunia, namun sekaligus pula dapat kehilangan kedaulatannya tanpa sadar.


Betapa tidak, Selat Malaka, misalnya (panjang 800 km., lebar 50-320 km.  dengan bagian tersempit 2,5 km., dan laut terdangkal 23 meter), merupakan selat terpadat di dunia.  Per hari selat ini dilalui 600 kapal, lebih separonya berbobot 1.000 DWT ke atas.  Mengangkut migas 11 juta barel per hari, atau menempatkannya nomor dua terpadat di dunia setelah Selat Hormuz yang 15,3 juta barel per hari.  Adapun Selat Sunda merupakan jalur alternatif dari Selat Malaka bila bermasalah.  Dan, Selat Lombok merupakan alur utama Australia untuk membawa biji besi ke Cina.

       Sementara itu, kalau dilihat Asia di satu sisi dan Australia pada sisi lain, dan bila di antaranya dipandang sebagai “selat”, maka Indonesia dengan Wawasan Nusantara-nya akan terlihat sebagai “penyumbat”.  “Penyumbatan” areal seluas 1.919.440 kilometer persegi ini berubah menjadi ancaman bila: (1) Kuat secara ekonomi dan politik, (2) stabil, (3) kuat angkatan bersenjatanya, dan (4) pandai rakyatnya.  Efek lebih jauh adalah jalur perdagangan dan pertahanan di kawasan Asia Tenggara jadi sangat bergantung pada pendirian dan kondisi bangsa Indonesia.  Kondisi ini, oleh pengguna alur laut, akan diupayakan sejauh mungkin tidak terwujud.
       Namun, menggembosi keempat faktor tersebut, demi perdamaian dan persahabatan, tidak bisa dilakukan terang-terangan, melainkan secara halus dan sewajar mungkin.  Maka, digunakanlah cara perang informasi (information warfare), perang persepsi, perang tanpa penghancuran fisik.  Perang rekayasa emosi dan akal dengan sasaran para pengambil keputusan dan pembentuk opini publik.  Dilakukan untuk kepentingan politik, ekonomi, diplomasi, dan militer.  Medan laganya pun bukan di lapangan, melainkan di meja perundingan, media elektronik maupun cetak, internet, seminar dan pertemuan ilmiah, buku-buku pokok dan bacaan, pusat pendidikan dan pusat kegiatan publik.  Strategi ini bisa dianalogikan dengan pandangan ahli perang Cina, Sun Tzu: “Mengambil ikan tanpa menggoyangkan airnya.”
       Berbagai contoh sudah terjadi.  Misal, hilangnya pulau di dekat Singapura yang menciutkan wilayah kita melalui bisnis pasir laut.  Lepasnya Timor Timur melalui referendum, hasil MOU di Aceh, dan penggantian nama Irian Jaya dengan Papua, serta pembentukan citra Indonesia sebagai sarang teroris – padahal, pelaku teror adalah alumni akademi militer bentukan negara asing di Afghanistan untuk melawan Rusia pada saat itu – juga bagian dari perang informasi.
       Pemojokan TNI melalui isu HAM, okupasi Pulau Mangudu oleh warga Australia, dan banyak peristiwa lain, yang semua ini merupakan bagian dari perang informasi dalam bentuk historical warfare, legal warfare, cultural warfare, economic warfare, yang pada akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan.
       Sementara itu, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memfungsikan laut sebagai pemersatu bangsa, media perhubungan, media sumber daya, media pertahanan dan keamanan, serta sebagai media diplomasi.  Yang pada kenyataannya, meskipun telah disepakati terdapat tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), namun dengan banyaknya pintu masuk ke wilayah Nusantara, telah menjadikannya sebagai salah satu faktor penyebab gangguan keamanan dan pelanggaran hukum di laut.  Terlebih lagi, dengan telah ditemukan mineral yang mengandung unsur radioaktif, seperti zircon, rutil, dan thorium pada contoh-contoh pasir laut, yang diperkirakan akan meningkatkan gangguan pelanggaran tersebut dan perlu diantisipasi, utamanya dari serangan dalam bentuk perang informasi.
       Menghadapi hal ini, karena perang informasi andalannya adalah kualitas manusia, maka untuk kesempurnaan perlindungan kekayaan dan kedaulatan bangsa ini perlu pergeseran pembangunan basis pembangunan nasional dari sumber daya alami ke sumber daya manusia.  Karena itu, pembangunan bidang pendidikan dan bidang hukum harus ditempatkan di atas sektor lain.  Peningkatan kualitas guru lebih diutamakan daripada peningkatan sarana pendidikan.  Kurikulum diarahkan pada pembentukan akhlak, kecerdasan, kecintaan dan kebanggaan kepada bangsa.  Tunas bangsa ini perlu dididik agar senang dan ulet menghadapi masalah, dan bukan mencari jalan pintas dengan mengorbankan orang lain.
       Melihat pada fungsinya, sudah saatnya laut jadi perhatian sungguh-sungguh.  Selain posisinya yang strategis bagi kepentingan nasional dan internasional, laut kita juga banyak mengandung sumber daya alam yang belum tergali.  Kecanggihan teknologi memang menjadi tumpuan agar kita tidak lagi “dikadali” bangsa lain, dan tidak kehilangan kedaulatan tanpa disadari.  Maka, melalui pembangunan sumber daya manusia seutuhnya, kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dalam dunia maritim tempo dulu tak mustahil kembali terwujud.  Bukankah sejarah kehidupan selalu berputar?
*Ketua Bidang Hankam Dewan Harian45
±±²±±